Friday, November 4, 2016

Perubahan dalam DSM IV ke DSM V

Hasil gambar untuk DSMBerikut adalah beberapa perbedaan antara DSM IV-TR dengan DSM V:
1. Autism Spectrum Disorder adalah nama gangguan baru pada DSM V yang mana merupakan penggolongan baru dari gangguan perkembangan pervasif. Pada DSM IV-TR, Autism Spectrum merupakan 4 gangguan berbeda yaitu: autism, Asperger’s disorder, childhood disintegrative disorder dan pervasive development disorder dan pada DSM V dijadikan satu menjadi Autism Spectrum Disorder. Kriteria utama autisme pada DSM IV meliputi tiga gejala utama yaitu: hendaya komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku terbatas dan berulang. Sedangkan pada DSM V gejala hendaya komunikasi dan interaksi sosial digabung sehingga menjadi dua gejala utama yaitu: hendaya komunikasi dan interaksi sosial, serta perilaku terbatas dan berulang.


2. ADHD pada DSM V memiliki diagnosis komorbid dengan ASD (Autism Spectrum Disorder) dan adanya hubungan antara perkembangan otak.

3. Obsesive-Compulsive Disorder bukan lagi termasuk dalam Anxiety Disorder.

4. Gender Dysphoria merupakan kelas diagnosis baru menggantikan Gender Identity Disoreder

5. Terdapat chapter baru yaitu Disruptive, Impulse-Control, and Conduct Disorder yang sebelumnya pada DSM IV-TR termasuk kedalam chapter “Disorders Usually First Diagnosed in Infancy, Childhood, or Adolescence”

Hasil gambar untuk DSM6. Post traumatic Stress disorder
Pada DSM IV Post traumatic Stress disorder diklasifikasikan di bawah kelompok gangguan kecemasan (anxiety disorder), sedangkan pada DSM V Post traumatic Stress disorder diklasifikasikan di bawah kelompok Trauma and Stressor-Related Disorders bersama dengan 6 jenis disorder lainnya.

7. Dalam DSM IV menggunakan diagnosis multiaksial sedangkan pada DSM V tidak menggunakan diagnosis multiaksial.

8. DSM IV memiliki 172 jenis gangguan mental spesifik, sedangkan pada DSM V memiliki 157 gangguan mental spesifik. Pada DSM V gangguan mental sexual aversion disorder ditiadakan.

No comments:

Post a Comment