Thursday, November 13, 2014

Modelling (Bandura)


Hasil gambar untuk banduraSocial learning theory adalah sebuah konsep pembelajaran yang dikemukan oleh Albert Bandura yang termasuk dalam aliran behavioristik yang menekankan pada aspek kognitif dan sosial dalam sebuah proses pembelajaran (Miltenberger, 2004). Hal tersebut berkaitan dengan teori resiprokal determinism yang juga dikemukakan oleh Bandura, teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya suatu tingkah laku (bahavior) adalah hasil dari hubungan yang sinergis antara Person (P) adalah orang,Environment (E) adalah lingkungan, dan Behavior (B) adalah tingkah laku itu sendiri, ketiga aspek ini akan saling mempengaruhi satu sama lain (dalam Miltenberger, 2004). Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh (Kard,S,1997, dalam Miltenberger, 2004) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”.
Bandura (1997), dalam Hergenhahn (2009)mencetuskan sebuah teori yang Beliau beri nama observational learning atau biasa disebut dengan modelingyang merupakan proses belajar yang terjadi ketika individu mengamati individu yang lainnya. Menurut Bandura (1997), dalam Weiten (1995), agar seseorang dapat melakukan suatu modelling atau imitasi dengan baik, harus melalui beberapa proses, yaitu:
1.      Attentional Process, yaitu proses yang mendorong minat individu untuk memperhatikan atau mengamati tingkah laku model (Bandura, 1997, dalam Weiten, 1995). Proses atensional ini dipengaruhi oleh frekuensi kehadiran model, kesamaan fisik, karakteristik yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh kapasitas sensori seseorang (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009). Model yang sering tampil dan memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi individu akan lebih diperhatikan daripada model yang jarang tampil, tidak menarik, atau tidak memiliki pengaruh (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009).
2.      Retentional Process, yaitu proses saat individu menyimpan tingkah laku model yang telah diamati dalam ingatannya (Bandura, 1997, dalam Weiten, 1995), baik melalui kode verbal maupun kode imajinal atau pembayangan gerak (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009).
3.      Reproduction Process, yaitu proses saat individu pengamat mencoba berperilaku seperti model yang diamatinya (Bandura, 1997, dalam Weiten, 1995). Reproduksi tingkah laku model awalnya mungkin bersifat kaku dan kasar, tetapi bila intensif diulangi, individu dapat melakukannya dengan sempurna atau mendekati tingkah laku yang dicontohkan model (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009).
4.      Motivation Process,Bandura (1997) percaya bahwa individu akan memunculkan suatu perilaku secara terus-menerus karena adanya dukungan atau motivasi (dalam Weiten, 1995). Penguatan juga mempengaruhi proses atensional individu, tingkah laku yang memiliki penguatan yang lebih besar akan lebih diamati daripada tingkah laku yang memiliki penguatan yang kecil (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009).

Tingkah laku model terkadang menimbulkan rasa takut oleh pengamat jika tingkah laku yang akan ditirukan menghasilkan sesuatu yang negatif, misalnya hukuman (Bandura, 1997, dalam Hergenhahn, 2009). Mengatasi hal tersebut, individu akan mereduksi rasa takut tersebut untuk dapat tetap melakukan aktivitas yang akan ditirunya, proses mereduksi ini dinamakan disinhibition.



Sumber:
Hergenhahn, 2009. Learning Theories, Mc Graw hill