Saturday, November 12, 2016

Variabel Penelitian


Pengertian Variabel

Secara semantik, variabel berasal dari kata “variation” dan “able”, sehingga memiliki arti semua konsep yang telah menunjukkan adanya variasi atau perbedaan dalam jenis, tingkatan, intensitas, atau jumlah. Secara metodologis variabel murupakan operasional dari suatu konsep. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007) Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel sebagai berikut :
Hasil gambar untuk pengukuran variabelMenurut Hatch & Farhady (1981) variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Menurut Kerlinger (1973) variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Sedangkan menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Menurut (Bhisma Murti (1996) variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Menurut Sudigdo Sastroasmoro, variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) mengungkapkan variabel sebagai konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.

Klasifikasi Variabel

A. Berdasarkan Fungsi
Variabel bebas (independent variable)
Variable yang variasinya “mempengaruhi” variabel lain. Variabel ini menjadi penyebab utama pokok permasalahan yang diteliti. Perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel tergantung. Variabel ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain.

Variabel tergantung (dependent variable
Variable yang akan diukur untuk mengetahui adanya “pengaruh” dari variabel lain. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

Variabel kontrol (control variable)
Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Variabel moderator (moderator variable)
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Variabel antara (intervening variable
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening merupakan variabel penyela (variabel antara) yang terletak di antara variabel dependen dan variabel independen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen

Contoh judul penelitian:
“Semakin muda umur daun teh yang dipetik, makin tinggi kadar kafein yang dikandung dalam produk teh yang dihasilkan”

Variabel bebas : Umur daun
Variabel tergantung : Kadar kofein
Variabel penghubung : proses biosintesis kofein dalam daun teh
Variabel random : cara memetik daun teh, lebar dan tebal daun teh
Variabel moderator : umur daun teh
Variabel kendali: genus dan spesies tanaman teh, tempat tumbuh, cara fermentasi daun teh, cara penetapan kadar kafein

B. Klasifikasi variabel berdasarkan jumlah variabel
Didasarkan pada jumlah variabel, maka dibedakan menjadi:
Variabel univariate
Terdiri dari satu data variabel bebas dan tergantung.
Variabel multivariate
Jika variabel yang diteliti lebih dari satu macam.

C. Klasifikasi variabel berdasarkan perlakuan 
Didasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel bebas.Terdiri dari:
Variabel aktif
Variabel bebas yang dapat dimanipulasi atau diatur oleh peneliti.
Variabel pasif
Variabel yang sudah melekat dan merupakan ciri (atribut) dari subjek penelitian sehingga tidak dapat dimanipulasi atau diatur oleh peneliti.



Sumber:
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta.
Sugiyono (2007). Statistik untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Alfabeta



No comments:

Post a Comment