Tuesday, February 10, 2015

Pengertian Remaja

Remaja dalam tahap perkembangan merupakan suatu masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Pada tahap ini terjadi perkembangan yang cukup pesat dari segi fisik, mental, emosional dan sosial. Menurut Depkes RI (2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda. 

Menurut Erikson (dalam Santrock,2004) masa remaja adalah masa krisis identitas atau masalah identitas ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal seseorang sebagai pembimbing dalam mencapai identitas akhir. 

James Marcia (dalam Santrock,2004) menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu: 

1. identity diffusion/ confussion. Individu mengalami kebingungan identitas, tidak menemukan arah pekerjaan atau komitmen ideologi yang manapun, dan mencapai kemajuan kecil kearah tujuan tujuan ini. Mereka kemungkinan telah mengalami krisis identitas, dan apabila benar maka mereka kurang dapat mengatasinya. 

2. Moratorium. Idividu yang telah melakukan eksperimen dan pilihan pilihan pekerjaan dan ideologi namun belum dapat membuat komitmen yang pasti terhadap salah satu pilihan. Individu ini langsung berada di tengah tengah suatu krisis identitas dan sedang mencari pilihan-pilihan hidup pengganti. 

3. Foreclosure. Individu dalam status pengalihan identitas tidak pernah mengalami krisis identitas. Mereka telah membentuk suatu identitas premature lebih berdasar pada pilihan orang tua mereka daripada identitas mereka sendiri. Mereka telah membuat komitmen pekerjaan dan ideologi, tetapi komitmen ini lebih mencerminkan suatu penilaian tentang apa yang dapat dilakukan figur orang tua atau otoritas anak itu daripada proses otonom anak dalam penilaian diri. Hal ini merupakan suatu jenis identitas semu yang pada umumnya terlalu dipaksakan dan kaku untuk difungsikan sebagai dasar menghadappi krisis hidup dimasa depan. 

4. Identity achievement. Identity achievement atau pencapaian identitas menandakan suatu status konsolidasi identitas. Pada tahap ini individu telah sadar akan dirinya sendiri, membuat keputusan - keputusan tegas tentang pekerjaan dan ideologi. Individu ini yakin bahwa keputusan yang dia buat berdasarkan otonomi dan kebebasan serta komitmen internal yang dalam. 

Remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu: 

Berdasarkan sifat atau masa (rentang waktu), remaja ada tiga tahap, yaitu: 
1. Remaja awal (10-12 tahun): 
a). Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan dengan teman sebaya. 
b). Tampak dan merasa ingin bebas. 
c). Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak). 

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun): 
a). Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri. 
b). Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis. 
c). Timbul perasaan cinta yang mendalam. 
d). Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang. 
e) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual. 

3. Masa remaja akhir (16-19tahun): 
a).Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. 
b).Dalam mencari teman sebaya lebih selektif. 
c). Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya. 
d). Dapat mewujudkan perasaan cinta. 
e) Memiliki kemampuan berpikir berpikir khayal atau abstrak. 

Menurut WHO (World Health Organization) Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang pada pertama kali ia menjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola dentifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa dan terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif mandiri. WHO (World Health Organization) menetapkan batas usia 10 sampai 20 tahun sebagai batasan usia remaja (Sarwono, 2008). 

Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan – perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual,  dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita – cita mereka, dimana pembentukan cita – cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan. 

Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak – kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak – kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak.




Sumber:
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006. 
Hurlock. E. (1990). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga 
Santrock. JW. (2004). Adolescence ( Perkembangan Remaja ). Jakarta : Erlangga