Tuesday, June 9, 2015

Gambaran Diri (Self Image)

Hasil gambar untuk gambaran diriSelf Image atau yang biasa disebut dengan identitas ego adalah bagaimana seseorang secara sadar merasa akan dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki self image akan mengetahui apa yang ada dalam dirinya. Inti dari self image yang biasa terlihat pada seseorang adalah nama, jenis kelamin, umur, body-image, pekerjaan (terkadang bagi pria), suami dan keluarga (terkadang bagi wanita). Tidak hanya itu, inti dari self image pada seseorang dapat pula sebagai suatu hal yang menonjol pada diri seseorang contohnya, kelas sosial, agama, ataupun penghargaan-penghargaan lain yang membuat ia berbeda dari orang lainnya. Seseorang yang memiliki self image akan mengetahui apa yang ada dalam dirinya. Seseorang bisanya mendapatkan gambaran dirinya dari bagaimana orang lain memperlakukan orang tersebut di keadaan tertentu secara terus-menerus.

Gambaran diri seseorang biasanya tercermin dalam self esteem. Self esteem adalah suatu konsep dimana seseorang dapat menerima keadaan atau kondisi yang ada dalam dirinya saat ini dan berpikir bahwa dirinya itu adalah seseorang yang layak untuk dipertimbangkan atau bersaing dengan orang lain. Self esteem sama seperti identitas ego yang dimiliki oleh manusia, cenderung bersifat menetap dan dapat berbeda kadar ketika seseorang berada dalam peran yang berbeda pula. 

Hasil gambar untuk gambaran diriSeseorang yang memiliki self esteem yang tinggi cenderung menganggap dirinya memiliki harga diri yang tinggi pula, begitu juga ketika seseorang memiliki self esteem yang rendah. Orang yang memiliki self esteem yang rendah biasanya merupakan orang yang pemalu, mudah tersipu, mudah menyetujui pendapat orang lain, dan mudah dipengaruhi oleh tekanan sosial. Orang dengan self esteem yang rendah biasanya juga memiliki gambaran diri yang tidak stabil. Orang seperti itu selalu berusaha untuk mencari hal lain yang dapat mempengaruhi gambaran diri mereka di hadapan orang lain. Sedangkan ketika seseorang memiliki gambaran diri yang stabil, mereka cenderung tidak mempedulikan reaksi orang lain terhadap diri mereka.


Diantara pandangan terhadap diri tersebut, terselip ego ideal dimana menggambarkan bagaimana seharusnya saya memandang diri saya. Ego ideal adalah sosok yang yang diidolakan/ diinginkan agar bisa ada dalam diri seseorang. Jadi dipastikan bahwa seseorang akan berusahan untuk menjadi seperti sosok tersebut. Setiap orang akan memiliki ego idealnya masing-masing. Ego ideal merupakan salah satu peran penting dalam menggambarkan diri seseorang. Setiap orang pasti memiliki gambaran diri yang tercermin dalam karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik yang ditampilkan orang tersebut berasal dari peran yang dijalankannya. Sehingga gambaran diri seseorang juga dapat terlihat dari peran apa yang ia ambil di kehidupannya. Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang menampilkan gambaran dirinya, baik yang sebenarnya maupun yang dimanipulasi, antara lain untuk kepentingan interaksi dengan orang lain, untuk tujuan profesional, atau untuk memastikan bahwa gambaran dirinya telah sesuai dengan keinginan orang lain.
Hasil gambar untuk gambaran diri

Mayoritas orang menampilkan sisi ‘orang lain’ ketika bertemu atau berinteraksi dengan orang lain. Sisi ‘orang lain’ di sini merupakan bukan diri kita yang sebenarnya dan telah dimanipulasi. Sebaliknya, orang lain yang memandang kita tidak normal jarang memberikan respon yang negatif kepada kita. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan apresiasi terhadap diri kita yang sesungguhnya. Namun biasanya kita cenderung untuk tidak mau mendengarkan pendapat orang lain tersebut karena takut mendengar yang buruk-buruk tentang diri kita. Ketika seseorang telah kehilangan kepercayaan diri untuk menampilkan gambaran diri sesungguhnya biasanya mereka memilih untuk masuk pada kelompok yang dapat menerima gambaran diri mereka. Namun ketika seseorang itu tetap berada di kelompok yang tidak menerimanya, ia cenderung akan melakukan konformitas terhadap kelompoknya. Biasanya orang yang melakukan konformitas merupakan orang yang merasa inferior, kurang percaya diri dan ketergantungan kepada orang lain


Sumber:
Hayes, J. (2002). Interpersonal Skill: Goal directed behavior at work. London: Routledge – the taylor & Francis e-library.
Argyle, Michael. (1972). The Psychology of Interpersonal Behavior. London: Reading and Fakenham.