Thursday, January 19, 2017

Perkembangan Psikososial Eric Erikson

Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa

Tahap Perkembangan Psikoseksual Anak (Freud)


Psikoanalisis Sigmund Freud

Pada teorinya Feud menekankan bahwa dalam kehidupan, jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran yaitu conscious, preconscious, dan unconsciousi. Peta kesadaran ini yang nantinya dipakai dalam mendeskripsikan pola perilaku manusia pada kesehariannya. Selain itu Freud juga menjelaskan mengenai mekanisme id, ego dan superego dalam mekanismenya membentuk perilaku manusia. Freud adalah teoritisi awal yang memusatkan perhatiannya kepada perkembangan kepribadian dan menekankan pentingnya masa bayi dan masa kanak kanak awal dalam membentuk kararkter seseorang. Freud yakin bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk

Monday, January 16, 2017

Tahap-Tahap Perkembangan Bahasa Anak (Vygotsy)


Tahap-Tahap Perkembangan Bahasa. 

Menurut Vygosky, bahwa ada 3 (tiga) tahap perkembangan bahasa anak yang menentukan tingkat perkembangan berfikir, yaitu tahap eksternal, egosentris, dan internal yaitu sebagai berikut :

Pertama, tahap Eksternal yaitu : tahap berfikir dengan sumber berfikir anak berasal dari luar dirinya. Sumber eksternal tersebut terutama berasal dari orang dewasa yang memberi
pengarahan kepada anak .dengan cara tertentu. Misalnya orang dewasa bertanya kepada seorang anak, ” Apa yang sedang kamu lakukan?” Kemudian anak tersebut meniru pertanyaan, ”Apa?” Orang dewasa memberikan jawabannya, ”Melompat”.

Kedua, tahap egosentris yaitu suatu tahap ketika pembicaraan orang dewasa tidak lagi menjadi persyaratan. Dengan suara khas, anak berbicara seperti jalan pikirannya, misalnya ”saya melompat”, ”ini kaki”, ”ini tangan, ”ini mata”.

Ketiga, tahap internal yaitu suatu tahap ketika anak dapat menghayati proses berfikir, misalnya, seorang anak sedang menggambar kucing. Pada tahap ini, anak

Sunday, January 15, 2017

Raymond B. Cattell : Analisis Faktor (Perkembangan Kepribadian)




Perkembangan Kepribadian Cattel

Mempelajari perkembangan kepribadian dapat dilakukan dengan dua pendekatan, pertama adalah dengan taraf deskriptif yaitu dengan memetakan perubahan-perubahan strukur kepribadian selama kehidupan seseorang. Kedua adalah mempelajari perkembangan secara teoritis yaitu dengan menyelidiki pengaruh genetik, lingkungan yang berperan, dan interaksi-interaksi yang

Raymond B. Cattell : Analisis Faktor (Dinamika Kepribadian)



Dinamika Kepribadian
Cattel berpendapat bahwa motivasi bersifat innate (bawaan), juga bersifat learned (dipelajari). Dalam sistem Cattel, ada 3 macam sifat-sifat dinamik atau dinamika kepribadian yang penting, yakni: sikap, erg, dan sentimen. Erg serupa dengan dorongan biologis, sedangkan sentimen adalah struktur-struktur sikap yang dipelajari. Sedangkan sikap adalah hubungan antara erg dan

Raymond B. Cattell : Analisis Faktor (Struktur Kepribadian)

Struktur Kepribadian
Menurut Cattell, trait adalah elemen dasar dari kepribadian yang berperan penting dalam usaha memprediksikan suatu tingkah laku. Hal ini tampak pada pengertian tentang kepribadian menurut Cattell. Kepribadian adalah struktur yang kompleks dari traits yang tersusun dalam berbagai kategori, yang memungkinkan hal itu untuk memprediksi suatu tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu, mencakup seluruh tingkahlaku baik yang konkrit ataupun simpulan yang abstrak. Trait dapat digolongkan dalam tiga kategori:
A. Kategori Kepemilikan 
B. Kategori kedalaman 
C. Kategori Modalitas Ekspresi 

Raymond B. Cattell : Analisis Faktor (Ulasan Umum)



Ulasan Umum

Raimond B. Cattell mempercayai bahwa kepribadian seseorang merupakan struktur yang disusun dari berbagai faktor (trait), dan menurutnya trait-trait yang membentuk kepribadian seseorang dapat diukur dengan menggunakan metode statistik sehingga menghasilkan angka akhir yang nantinya diintepretasikan. Teori analisa kepribadian yang dikembangkan Cattell dinamakan analisa faktor, yaitu prosedur yang menganalisa suatu korelasi antara berbagai faktor dan skor hasil pengukuran faktor tersebut (trait-trait) dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih sederhana untuk nantinya diinterpretasikan sebagai struktur dari kepribadian itu sendiri.

Dia menyederhanakan dari berbagai macam trait hasil analisa pada seseorang, misalkan saja dari 200 trait yang ditemukan pada seseorang dapat diorganisir dan diklasifikasikan serta melihat ada tidaknya korelasi dari beberapa faktor (trait) sehingga menjadi lebih sederhana, dan dari usahanya dia menyederhanakan 4000 sifat manusia yang dia temukan menjadi 35 sifat saja, dan struktur dari 35 sifat itu yaitu, 23 sifat manusia normal dan 12 sifat sisanya berdimensi patologis. Dari 23 sifat manusia normal tersebut dibagi lagi menjadi 2 bagian karena adanya konflik dari beberapa sifat didalamnya, yaitu 16 sifat primer dan 7 sisanya sifat primer namun bukan menjadi faktor utama dari aspek kepribadian. Dari teorinya, yang sampai sekarang masih terkenal yaitu 16 Personality Factor (16 PF) yang nantinya menjadi dasar untuk mengembangkan instrumen pengukuran kepribadian seseorang. Dari hasil yang diperoleh, masing-masing trait diberikan skor dan dihitung lalu mengintepretasikan untuk memahami dan meramalkan tingkah laku individu tersebut. 


Cattell adalah tokoh yang mengembangkan teori kepribadian dengan menggunakan metode analisis faktor. Dalam metode analisis faktor terdapat dua sistem, yaitu sistem factor orthogonal dan sistem factor oblique. Dalam sistem orthogonal, orang dapat menetapkan agar factor-faktor yang dihasilkan tidak berkorelasi. Sedangkan dalam sistem oblique, orang dapat membiarkan muncul faktor-faktor yang berkorelasi. Cattell lebih menyukai oblique berdasarkan pengertian bahwa pengaruh-pengaruh kausal yang asli dalam kepribadian adalah saling berkorelasi dan bahwa hanya dengan menggunakan system faktor oblique akan diperoleh suatu gambaran yang benar tantang kepribadian. Menurut Cattell kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan prediksi tentang apa yang akan dikerjakan seseorang dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian psikologis dalam bidang kepribadian adalah menetapkan hukum-hukum tentang apa yang akan dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda dalam segala macam situasi sosial dan situasi lingkungan seumumnya berkenaan dengan semua tingkah laku individu, baik yang terbuka maupun yang di balik selubung kulit. Cattel memandang kepribadian sebagai struktur sifat-sifat traits yang kompleks dan terdifferensiasi yang motivasinya bergantung besar pada dynamic traits.