Friday, November 4, 2016

Wujud Perilaku Kenakalan Remaja

Hasil gambar untuk kenakalan remaja   Hasil gambar untuk kenakalan remaja   Hasil gambar untuk kenakalan remaja


Kartono (2010) menjelaskan bahwa delinkuen merupakan produk mental serta emosi yang labil, sebagai akibat dari proses pengkondisian lingkungan buruk terhadap pribadi anak, yang dilakukan oleh anak muda tanggung usia, puber dan adolesens. Bentuk perilaku delinkuen menurut Kartono seperti : 
1) Kebut-kebutan di jalanan yang mengganggu keamanan lalu-lintas dan membahayakan jiwa sendiri serta orang lain.
2) Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, antar suku (tawuran), sehingga kadang-kadang membawa korban jiwa.
3) Perilaku ugal-ugalan, brandalan yang mengacaukan ketentraman lingkungan sekitar. Tingkah ini bersumber pada kelebihan energi dan dorongan primitif yang tidak terkendali.
4) Membolos sekolah atau bersembunyi di tempat-tempat terpencil sambil melakukan perilaku jahat dan tindak asusila.
5) Berpesta-pora, sambil mabuk-mabukkan, melakukan hubungan seks bebas, atau orgi (mabuk-mabukan hemat dan menimbulkan keadaan yang kacau-balau) yang mengganggu lingkungan.
6) Perkosaan, agresivitas seksual dan pembunuhan dengan motif seksual, atau didorong oleh reaksi-reaksi kompensatoris dari perasaan inferior, menuntut pengakuan diri, depresi hebat, emosi balas dendam, kekecewaan ditolak cintanya oleh seorang wanita, dan lain sebagainya.
7) Kriminalitas anak dan remaja antara lain berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, maling, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, merampok, menggarong, melakukan pembunuhan dengan jalan menyembelih korban, mencekik, meracun, tindakan kekerasan dan pelanggaran lainnya.
8) Tindak-tindak immoral seksual secara terang-terangan, seperti seks bebas yang didorong oleh hiperseksualitas.
9) Komersialisasi seks serta aborsi oleh gadis remaja yang hamil diluar nikah.
10) Kecanduan dan ketagihan bahan narkotika (obat bius, drugs) yang erat bergandengan dengan tindak kejahatan.
11) Homoseksualitas, erotisme anal dan oral, dan gangguan seksual lain pada anak remaja disertai tindakan sadistis.
12) Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan, sehingga mengakibatkan kriminalitas.
13) Tindakan radikal dan ekstrim, dengan cara kekerasan, penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak remaja.
14) Perbuatan asocial dan anti-sosial lain disebabkan oleh gangguan kejiwaan pada anak-anak remaja psikopatik, psikotik, neurotic dan menderita gangguan-gangguan jiwa lainnya.
15) Tindak kejahatan disebabkan oleh penyakit tidur (enchephalitis lethargical), luka di kepala, serta kerusakan otak dapat membuahkan kerusakan mental sehingga orang tersebut tidak mampu melakukan control diri.
16) Penyimpangan tingkah laku disebabkan oleh kerusakan pada karakter anak yang menuntut kompensasi, disebabkan adanya organ yang inferior. (Adler, 1952)

Jensen (dalam Sarwono, 2010) membagi kenakalan renaja menjadi empat jenis, yaitu:
a) Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
b) Kenakalan yang menimbulkan korban materi, seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.
c) Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain, seperti pelacuran, penyalahgunaan obat, serta seks pranikah (berdasarkan norma di Indonesia)
d) Kenakalan yang melawan status, seperti mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah, membantah perintah, dan lain sebagainya.

Kenakalan seperti yang disebutkan diatas memang belum sepenuhnya melanggar hukum. Namun jika perbuatan tersebut sering dilakukan oleh remaja, maka akan muncul kecenderungan untuk melanggar aturan atau hukum ketika mereka dewasa nantinya.


Sumber:
Kartini, Kartono. (2010). Patologi Sosial 2 : Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sarwono, S. W. (2010). Psikologi Remaja (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

"Budayakan membaca ya rekan rekan"

No comments:

Post a Comment