Sunday, January 15, 2017

Raymond B. Cattell : Analisis Faktor (Struktur Kepribadian)

Struktur Kepribadian
Menurut Cattell, trait adalah elemen dasar dari kepribadian yang berperan penting dalam usaha memprediksikan suatu tingkah laku. Hal ini tampak pada pengertian tentang kepribadian menurut Cattell. Kepribadian adalah struktur yang kompleks dari traits yang tersusun dalam berbagai kategori, yang memungkinkan hal itu untuk memprediksi suatu tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu, mencakup seluruh tingkahlaku baik yang konkrit ataupun simpulan yang abstrak. Trait dapat digolongkan dalam tiga kategori:
A. Kategori Kepemilikan 
B. Kategori kedalaman 
C. Kategori Modalitas Ekspresi 


Kategori Kepemilikan 
1. Trait umum, adalah trait yang dimiliki oleh setiap orang dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
2. Trait Khusus, adalah trait yang dimiliki satu orang saja (bisa juga dimiliki oleh beberapa orang dengan kombinasi antar trait yang berbeda). Sifat unik ini terutama berhubungan dengan interest dan attitude

Kategori Kedalaman
1. Trait permukaan, adalah sifat yang tampak, yang menjadi umum dari beberapa tingkah laku.
2. Trait sumber, adalah elemn-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku. Sifat ini tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan tingkah laku, dan hanya dapat diidentifikasi memakai analisis faktor 

Kategori Modalitas Ekspresi
1. Trait kemampuan: menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai tujuan.
2. Trait temperamen: gaya atau irama tingkah laku.
3. Trait dinamik: motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku.

Faktor Sumber (Faktor Primer)
Cattel meneliti sumber trait dengan mengumpulkan 4000 sifat manusia yang sebagian diperoleh dari kamus yang disusun oleh Allport dan Obert, yang kemudian oleh catell di ringkas dengan cara mengklasifikasikan sifat yang kemungkinan mirip dan menghilangkan istilah yang asing dan metaforik, menjadi kurang lebih 200 sifat. Sifat itu kemudian di padatkan lagi oleh cattell sehingga menjadi 35 sifat yang istilah penamaannya memakai symbol huruf yang berbeda-beda. Selanjutnya 35 sifat itu terbagi menjadi dua kelompok, Dijelaskan dua kelompok itu menjelaskan 23 sifat populasi normal dan 12 sifat populasi berdimensi patologis. Setelah dilakukan analisis faktor terhadap 23 sifat primer dari populasi normal, diperoleh 16 sifat primer yang satu dengan lainnya saling tidak terkait. 16 sifat sumber (primer) ini dinamakan 16 faktor primer, kemudian Cattell menjadikannya dasar untuk mengembangkan suatu instrument pengukuran kepribadian yang terkenal, yaitu 16 Personality Factor Questionnair (16 PF Questionnair). Kemudian sifat populasi normal tersebut dinamakan Faktor Primer non 16 PF.

Faktor A (sizia-Affectia)
Faktor yang paling besar proporsinya, mirip dengan polarisasinya, mirip dengan polarisasiti peschizothemes- cyclothemes dari Kretschmer. Type reserved = schizothemes adalah orang yang menarik diri, halunisasi, cenderung mempunyai bentuk tubuh tinggi kurus. Type outgoing = cyclothemes adalah orang yang ramah, senang tertawa dan cenderung memiliki bentuk tubuh yang gemuk dan pendek.

Faktor B (Intelligence)
Faktor yang berhubungan dengan kecerdasan dan kemampuan berfikir pada umumnya.Ketika seseorang memiliki nilai rendah atau tinggi dalam factor ini maka akan berhubungan dengan kemampuan berfikir yang dimiliki oleh orang tersebut.

Faktor C (Ego Strength)
Faktor ini mirip dengan konsep psikoalnalisa yaitu ego. Yaitu faktor yang mempengaruhi kekuatan untuk mengontrol impuls yang ada dalam diri dan menangani masalah dengan realistik.

Faktor E ( Submissive-Dominance)
Orang yang didominasi oleh factor ini adalah orang-orang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sombong, congkak, agresif, bersemangat, bertenaga, berkemauan, mementingkan diri sendiri. Sedangkan ketika seseorang memiliki nilai E sedikit cenderung pribadi yang ragu-ragu, rendah hati, ogah-ogahan, lembut, diam, dan penurut. Hal ini menunjukkan E+ dan E- sama-sama mempunyai sifat positif maupun negatif baik yang dikehendaki dan tidak.
Faktor F (Disurgency-surgency)
Faktor ini paling banyak terdapat pada anak-anak, dan tetap penting pada usia dewasa. Orang dengan disurgensi tinggi adalah orang yang depresi, pesimistik, kelelahan, lemah, dan khawatir. Sebaliknya surgensi ditandai oleh sifat penggembira, ramah, mudah bergaul, responsive, bersemangat, jenaka, humoris, dan senang bicara.

Faktor G (superego Stregth)
Faktor ini mirip dengan konsep super ego dari freud, orang yang didominasi oleh super ego cenderung memiliki ketetapan atau setia dengan tujuan mengejar tujuan ideal.

Faktor H (Threctia-parmia)
Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan sekitar 40 %. Thrictia (H-) adalah reaksi bahaya dari system simpatetik (malu, takut, menyendiri, dan menahan diri), sedang parmia (H+) bercirikan para simpatik (pemberani, penjelajah, senang berkelompok, periang).

Faktor I (Harria-Premsia)
Harria berhubungan dengan sikap displin dari orang tua, sedang Premsia berhubungan dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua. I- menjadikan seseorang yang matang, independen, realistic, dan mencukupi diri sendiri. I+ adalah orang yang tidak sabaran, banyak tuntutan, tidak masak, sopan, sentimental, kecemasan ,dan kreatif.

Faktor L (Alaxia-Protension)
Orang yang protensif cenderung mudah curiga, cemburu, dan menahan diri, sedang alaxia mudah percaya, memahami, dan sabar.

Faktor M (Praxernia-Autia)
Praxernia (M-) merupakan gabungan dari istilah practical dan concerned. Sifat ini mengacu ke orang yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir. Autia (M-) dari kata Autistic, orang yang tidak konvensional, kritis-rewel, imajinatif, dan intelektual. 

Faktor N (Artlessness-Shrewdness)
N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hati- bersahaja, dan spontan, sedang N+ bercirikan materialis, cerdik, berpandangan luas, pintar.

Faktor O (Assurance-Guild Proneness)
Orang dengan O- cenderung untuk percaya diri, ulet, tabah, dan tenang. O+ adalah trait yang ditemukan pada orang-orang yang patologis, mereka hanya memiliki teman terbatas dengan standard hidup yang tidak normal, selalu khawatir dan merasa berdosa.

Faktor Q1 (conservative-Radicalims)
Q2 (Group Adherence-Selfsufficient)
Q3 (Low Integration-High Self Concept)
Q4 (Ergic Tension)
Empat factor ini proporsi pengaruhnya terhadap tingkah laku hanyakecil. Semuanya menjelaskan tentang self, dan satu dengan yang lain saling berhubungan walaupun bentuk sifatnya berbeda-beda. Orang yang konservatif cenderung terikat dengan kelompok, integrasi dirinya kurang sehingga lebih santai dalam memperjuangkan sesuatu. Sebaliknya orang yang radikal cenderung mandiri, percaya diri, dan bersemangat.

Asesmen dalam Teori Cattel
Pandangan Cattel Pada pengukuran kepribadian menggunakan tiga teknik assesmen yang utama, yang disebut:

1. L-Data (Life Record)
Teknik ini mencatat tingkah laku yang dapat dilihat atau diobservasi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, mengamati perilaku seseorang ketika sedang berada di kelas.

2. Q-Data (Quietionnaires)
Self Report Quietinnaires merangking karakteristik, perilaku, dan minat kita.

3. T-Data (Test)
Pada teknik ini testee tidak mengetahui aspek apa yang sedang dievaluasi.

No comments:

Post a Comment