Friday, November 20, 2015

ETIKA DALAM PENELITIAN PERKEMBANGAN DAN ANAK

Hasil gambar untuk kode etik psikologi
PRINSIP KODE ETIK MENURUT APA

Berikut merupakan enam prinsip pokok menurut American Psychological Assosiation, Inc. (APA) :
1. Mengenai tanggung jawab 
Diutarakan, bahwa dalam komitmennya terhadap pemahaman atas perilaku manusia, psikolog menghargai obyektivitas dan integritas, dan dalam menyediakan pelayanannya, mereka memelihara standar profesi yang tertinggi. Mereka menerima tanggung jawab untuk konsekuensi pekerjaannya dan membuat setiap usahanya menjamin bahwa pelayanan mereka digunakan sesuai keperluannya. 
2. Mengenai Kompetensi
Terpeliharanya standar kompetisi profesional yang tinggi merupakan tanggung jawab yang disumbangkan semua psikolog. Psikolog memeahami lingkup kompetensi dan keterbatasan teknik-tekniknya dan hanya menyediakan pelayanan, mengunakan teknik, atau menawarkan pendapat secara profesional yang mengharai standar-standarnya. 
3. Mengenai standar moral dan hukum
Dalam hal perilaku menyangkut moral dan etik, serta legal, psikolog mengakuinya sebagai masalah pribadi yang sama dengan warga lainnya.
4. Mengenai pernyataan publik
Pernyataan publik, pengumuman mengenai pelayanan, dan aktivitas promosional untuk membantu publik pelanggan dalam membuat pilihan dan penilaian dilandasi oleh informasi yang memadai.
5. Mengenai konfidensialitas
Prlindungan atas informasi mengenai seseorang yang telah didapat psikolog dari proses mengajar, praktik atau investigasi merupakan kewajiban utama psikolog. Informasi semacam itu tidak dikomunikasikan kepada orang lain, jika memang tidak penting.
6. Mengenai kesejahteraan pengguna
American Psychological Association (APA) membuat panduan tentang etika dalam penelitian psikologi perkembangan. Kode etik ini menuntut psikolog atau peneliti untuk melindungi dari segala kerusakan mental dan fisik.

Hasil gambar untuk kode etik psikologiTerdapat 4 panduan kode etik dalam penelitian perkembangan menurut APA (American Psychological Assosiation) yaitu :
1. Informed consent (memberi persetujuan)
Partisipan terlebih dahulu harus memberikan persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan oleh psikolog. Setiap prosedur, konsekuensi dan resiko potensial juga harus di jelaskan secara rinci oleh psikolog agar tidak terjadi kesalahan dikemudian hari.
2. Confidentally (rahasia)
Peneliti bertanggung jawab untuk menyimpan data yang didapat dari partisipan. Psikolog harus meyakinkan pada subjek bahwa informasi pribadi yang mereka berikan akan dijaga sepenuhnya termasuk informasi tentang pendapatan (gaji), sikap, perilaku ilegal seperti memakai obat-obatan terlarang. Peneliti tidak dapat menggunakan informasi tersebut secara individual kecuali jika subjek telah memberikan izin khusus untuk keperluan tertentu. Peneliti bertanggung jawab untuk menjaga semua data yang mereka kumpulkan dari partisipan. Kegagalan dalam menjaga informasi akan menimbulkan akibat buruk bagi partisipan.
3. Debriefing (wawancara/ tanya jawab)
Peserta diberitahu tujuan dan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti juga dapat memberi informasi pada peserta secara umum. Dalam beberapa kasus peneliti juga dapat menginformasikan tentang tujuan dan metode penelitian terlebih dahulu pada partisipan sebelum melalukan penelitian.
4. Deception (penipuan)
Partisipan diberitahu tentang materi penelitian yang dapat mengubah perilaku mereka sebelum penelitian tersebut dilakukan dan psikolog dapat memanipulasi data termasuk dalam deception. Deception merupakan pokok-pokok etika yang paling sering diperdebatkan oleh peneliti. 

ETIKA PENELITIAN PADA ANAK
Persoalan etis khusus mengatur pelaksanaan penelitian dengan anak-anak yaitu sebagai berikut :
1. Pertama, jika anak-anak akan diteliti, harus ada pesetujuan yang diinformasikan dari orang tua atau wali yang sah. Orang tua memiliki hak untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan akurat tentang apa yang akan dilakukan pada dan oleh anak-anak mereka dan dapat menolak untuk berpartisipasi.
Hasil gambar untuk kode etik psikologi2. Kedua, anak-anak juga memiliki hak. Pakar Psikologi (peneliti) berkewajiban menjelaskan secara persis apa yang akan di alami oleh anak-anak. Anak, dapat menolak untuk berpartisipasi bahkan bila orang tua mereka sudah memberikan persetujuan. Jika demikian para peneliti tidak boleh tetap menguji anak tersebut, dan jika anak mengalami kesedihan atau tertekan selama studi penelitian, adalah kewajiban pakar psikologi (peneliti) untuk menenangkan anak. Jika pakar psikologi gagal melakukannya, kegiatan harus diakhiri.
3. Ketiga, pakar psikologi harus selalu menimbang potensi yang membahayakan anak-anak dibandingkan dengan prospek manfaatnya bagi mereka. Jadi pakar psikologi harus menjamin keselamatan anak-anak yang telah bersedia mengikuti penelitian mereka.
4. Keempat, karena anak-anak berada dalam suatu posisi yang rawan dan lemah serta kurang kendali ketika menghadapi orang dewasa, pakar psikologi sebaiknya selalu berusaha mencari jalan keluar dari masalah itu. Salah satu jalannya yaitu membuat pertemuan professional sebagai suatu pengalaman yang positif dan mendukung.
5. Kelima, para peneliti harus mempertimbangkan jangka waktu anak dalam mengikuti penelitian dan mengupayakan keuntungan dalam peningkatan pengetahuan terhadap anak.
6. Keenam, para pakar psikologi tidak berhak untuk menghalangi dan memaksakan kehendak kepada anak-anak di tengah proses penelitian, ketika anak-anak tidak ingin melanjutkan untuk berpatisipasi dalam penelitian mereka.

KESIMPULAN
Seorang psikolog jika ingin melakukan penelitian harus mengetahui dan memahami etika-etika dalam penelitian karena tanpa adanya etika tersebut penelitian tidak dapat dilaksanakan dengan baik.

Etika dalam penelitian perkembangan.
Menurut APA, ada empat panduan kode etik dalam penelitian perkembangan yaitu
1. Informed consent (memberi persetujuan)
Menjelaskan prosedur, konsekuensi dan resiko kepada partisipan sebelum dilakukan penelitian.
2. Confidentally (rahasia)
Peneliti bertanggung jawab untuk menyimpan data yang didapat dari partisipan.
3. Debriefing (wawancara/ tanya jawab)
Memberitahukan tujuan dan metode yang akan digunakan dalam penelitian kepada partisipan.
4. Deception (penipuan)
Memberitahu partisipan tentang materi penelitian, dalam hal ini peneliti dapat memanipulasi data yang diperoleh.

Etika penelitian pada anak
1. Harus mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali yang sah.
2. Anak memiliki hak untuk menolak atau menyetujui penelitian yang dilakukan.
3. Psikolog harus mempertimbangkan dampak positif maupun negatif dari penelitian yang dilakukan.
4. Pakar psikolog harus dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dialami pada anak.
5. Peneliti harus mempertimbangkan jangka waktu anak dalam mengikuti penelitian.
6. para pakar psikologi tidak berhak untuk menghalangi dan memaksakan kehendak kepada anak-anak.
7. Pakar psikologi tidak berhak untuk menghalangi dan memaksakan kehendak kepada anak-anak.

No comments:

Post a Comment