Bekerja merupakan hal yang penting bagi penunjang kelangsungan hidup manusia. Bekerja dapat dilakukan di berbagai tempat dan bidang. Dalam hal tersebut terdapat istilah yang menyebutkan hubungan industrial. Hubungan industrial dapat dimaknai dengan hubungan yang dijalin antara pihak pengusaha, pekerja serta pemerintahan terkait dengan usaha yang dijalankan. Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga peran yang saling terkait satu sama lain. Tidak hanya membahas soal permasalahan manajemen namun hubungan industrial juga menerangkan mengenai semua hal yang terait dengan fenomena baik itu dialam maupun diluar tempat kerja.
Pelaku hubungan industrial merupakan orang-orang yang terkait didalam pekerjaan tersebut. Masing-masing pelaku baik pekerja, pemerintah dan pengusaha memiliki peran yang berbeda-beda dalam hubungan industrial. Pihak pekerja memiliki peran dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya. Pekerja juga waji menjaga ketertiban demi kelangsungan proses produksi, senantiasa mengembangkan keterampilan serta ikut memajukan perusahaan dan menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaannya. Selain itu, didalam hubungan industrial juga terdapat peran pengusaha untuk menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan pada para pekerja secara terbuka serta demokratis dan berkeadilan dalam mengatur perusahaan. Pihak terakhir yang ikut serta dalam hubungan industrial merupakan pihak pemerintah. Peran pemerintah dalam hubungan industrial adalah sebagai pembuat kebijkan, peraturan perundang-undangan yang harus ditaati oleh semu pihak, serta mengawasi jalannya kebijakan tersebut. Pemerintah juga membantu dalam penyelesaian perselisihan industrial.
Berdasarkan pengertiannya, hubungan dalam industrial mencakup konsep keadilan dan keseimbangan, kekuatan dan otoritas, individualisme dan koletivisme, hak dan kewajiban serta sebaik-baiknya integritas dan kepercayaan (Michel Salamon). Hubungan industrial dalam suatu perusahaan dapat digambarakan kedalam sebuah metafora atau perumpamaan. Penggunaan metafora dipercaya menjadi satu kunci kesuksesan yang dapat menggerakan para karyawan untuk menjadi lebih baik. Terdapat delapan metafora yang disebutkan dalam oleh Peter Herriot (2001: 3) yaitu family, Crusade, Contract, Club, Resource, Democracy, Partnership dan Customer. Family semata-mata di ketahui dengan rasa kepedulian yang tinggi, kepercayaan, dan kemanan.
a. Family
Pada metafora ini, hubungan industrial dipandang sebagai hubungan kekeluargaan. Memiliki elemen dasar berupa care, support, dependence, trust and security. Memiliki cakupan bagian yang tidak luas atau masih dalam jangkauan bisnis yang kecil atau medium seperti perusahaan keluarga. Biasanya banyak digunakan ada perusahaan di USA dan UK dimana pemilik perusahaan percaya bahwa perusahaan merupakan perluasan dari suatu keluarga.
b.Crusade
Pada metafora ini, hubungan industrial dipandang sebagai usaha pemberantasan. Elemen dasar yang membentuk metafor ini adalah Visi Misi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, kepemimpinan, komitmen, charisma serta otentisitas. Metafora ini biasanya pada public service organization.
c. Club
Memiliki elemen dasar berupa keanggotaan, formasi, rasa saling memiliki, standar tertentu, nlai-nilai dalam organisasi. Biasanya metafora ini terdapat pada organisasai besar yang professional.
d. Resources
memiliki elemen dasar nilai atas asset, pemanfaatan, percakapan, penyebaran, kontribusi serta pengembangan. Metafora ini terdapat pada jenis organisasi pribadi yang berskala besar.
e. Democracy
metafora demokrasi memiliki elemen dasar yaitu keadilan dalam prosedur, interaksi, hak, pertanggungjawaban dan pilihan. Biasanya terdapat pada sector public.
f. Customer
pada metafora ini terdapat elemen dasar yang berupa konsumen, pelayanan konsumen, pemegang saham, dukungan, inisiatif dan identifikasi. Metafora ini berlaku pada sector retail.
g. Partnership
pada metafora ini memiliki elemen dasar berupa partisipasi, kualitas, co-ownership, improvements dan komitmen. Metafora ini berlaku pada tempat kerja yang menekankan pada pembentukan kelompok.\
h. Contract
Pada metafora ini memiliki elemen dasar yaitu obligasi, reciprocity, promises, transaction, agency. Berlaku pada organisasi yang bersifat sementara.
Daftar Pustaka
Blyton, Paul, dan Turnbull, Peter, 2004, The Dynamics of Employee Relations, New York, Palgrave Macmillan.
Herriot, Peter, 2001, The Employment Relationship: A Psychological Perspective, Sussex, Routledge
Kelly, John, 1998, Rethinking Industrial Relationship Mobilization, Collectivism, and Long Waves, London, Routledge.
Sparrow, Paul R and Cary L. Cooper, 2003, The Employment Relationship Key Challenge for HR , Oxford, Butterworth-Heinemann.
No comments:
Post a Comment